Mitos Gunung Semeru, Paku Bumi Tanah Jawa yang Dipercaya Masyarakat


Khuyanime - Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gunung Semeru merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang sering meletus dan memuntahkan awan panas. Namun, di balik fenomena alamnya yang menakjubkan, Gunung Semeru juga menyimpan banyak mitos dan legenda yang dipercaya oleh masyarakat sekitar maupun para pendaki.

Pasak Bumi Pulau Jawa

Salah satu mitos yang paling populer tentang Gunung Semeru adalah bahwa gunung ini merupakan pasak bumi Pulau Jawa. Mitos ini berasal dari kitab Tantu Panggelaran yang menceritakan bahwa Gunung Semeru adalah bagian puncak dari Gunung Meru di India yang dibawa oleh Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa untuk dijadikan pasak bumi. Sebelum Gunung Semeru ditancapkan, Pulau Jawa masih terombang-ambing di lautan karena belum ada penekannya.

Tempat Bersemayam Para Dewa

Mitos lain yang berkaitan dengan Gunung Semeru adalah bahwa gunung ini merupakan tempat bersemayamnya para dewa Hindu dan menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan. Masyarakat Hindu melakukan upacara sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru setiap 8-12 tahun, saat mereka menerima suara gaib dari dewa-dewa di Mahameru. Mahameru sendiri adalah nama lain dari Gunung Semeru yang berarti gunung agung atau gunung tertinggi.

Pulau Jawa Terbelah

Mitos selanjutnya menghubungkan letusan Gunung Semeru dengan pertanda bencana atau peristiwa besar yang membawa penderitaan bagi rakyat. Mitos ini juga dikaitkan dengan ramalan Jayabaya, seorang raja Kerajaan Kediri yang terkenal sebagai nabi Jawa, yang menubuatkan bahwa Pulau Jawa akan terbelah. Ramalan ini juga disebut-sebut berkaitan dengan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet yang berada di lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.

Misteri Kawasan Kelik

Salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Semeru adalah jalur Kalimati-Kawasan Kelik-Arcopodo-Mahameru. Jalur ini dikenal sebagai jalur paling sulit dan berbahaya karena medannya yang curam dan licin. Di jalur ini, terdapat sebuah kawasan bernama Kelik yang dipercaya sebagai tempat tinggal para makhluk halus. Para pendaki harus berhati-hati saat melewati kawasan ini karena konon banyak kejadian aneh dan mistis yang terjadi di sini.

Penunggu Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo adalah sebuah danau alami yang terletak di kaki Gunung Semeru. Danau ini merupakan salah satu destinasi favorit para pendaki karena keindahan dan kesegarannya. Namun, Ranu Kumbolo juga memiliki mitos tersendiri yang berkaitan dengan penunggunya. Ada beberapa versi tentang penunggu Ranu Kumbolo, salah satunya adalah seekor ikan mas yang merupakan reinkarnasi dari seorang dewi. Versi lain menyebutkan bahwa penunggunya adalah seorang dewi berkebaya kuning yang sering muncul di tepi danau.

Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta adalah nama sebuah tanjakan curam dan panjang yang harus dilewati para pendaki saat menuju Ranu Kumbolo. Tanjakan ini dinamakan demikian karena konon jika seseorang bisa melewatinya tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, maka ia akan mendapatkan cinta sejatinya. Namun, jika ia berhenti atau menoleh ke belakang, maka ia akan gagal mendapatkan cinta sejatinya atau bahkan kehilangan cintanya.

Wejangan Juru Kunci Mbah Dipo

Mbah Dipo adalah seorang juru kunci Gunung Semeru yang sudah bertugas sejak tahun 1980-an. Mbah Dipo dikenal sebagai sosok yang ramah dan bijaksana yang sering memberikan wejangan kepada para pendaki. Salah satu wejangan Mbah Dipo yang terkenal adalah "Jangan pernah menganggap remeh Gunung Semeru, karena gunung ini memiliki kekuatan dan kehendaknya sendiri. Hormatilah gunung ini dengan menjaga kebersihan dan keselamatan. Jika gunung ini mengizinkan, maka kalian akan sampai di puncaknya. Jika tidak, maka kalian harus rela kembali".

Demikian artikel yang saya buat tentang Mitos Gunung Semeru, Paku Bumi Tanah Jawa yang Dipercaya Masyarakat setelah mengganti kata mbak menjadi mbah. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih.

Sumber:








Posting Komentar