10 Negara Asia yang Sekarang telah Lenyap

Khuyanime - Asia adalah benua terbesar dan terpadat di dunia, yang dihuni oleh berbagai macam bangsa, budaya, agama, dan sejarah. Banyak negara-negara di Asia yang memiliki peran penting dalam perkembangan dunia, baik secara politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Namun, tidak semua negara di Asia bisa bertahan hingga saat ini. Beberapa di antaranya sudah lenyap dari peta dunia karena berbagai alasan, seperti perang, revolusi, peleburan, atau pembubaran. Berikut adalah lima contoh negara Asia yang sekarang sudah lenyap:

1. Manchukuo


Manchukuo adalah sebuah negara boneka yang didirikan oleh Jepang pada tahun 1932 di wilayah China utara. Negara ini merupakan daerah asal suku Manchu, suku minoritas China yang tokoh-tokohnya pernah menjadi kaisar China pada masa Dinasti Qing. Manchukuo dipimpin oleh Kaisar Puyi, kaisar terakhir China sebelum negara tersebut berubah menjadi republik. Jepang sengaja membiarkan Puyi menjadi pemimpin Manchukuo supaya keberadaan Jepang di Manchukuo bisa diterima dengan lebih mudah oleh penduduk setempat.

Wilayah Manchukuo dimanfaatkan oleh Jepang sebagai markas supaya bisa lebih melakukan invasi lebih jauh ke wilayah China di pedalaman. Pada tahun 1939, pasukan Jepang dan Manchukuo juga sempat terlibat perang melawan pasukan Uni Soviet dan Mongolia. Perang tersebut berakhir dengan kekalahan Jepang dan Manchukuo sehingga Jepang sesudah itu memutuskan untuk fokus melakukan perluasan wilayah ke arah selatan. Tepatnya ke wilayah China dan Asia Tenggara.

Tahun 1945, Uni Soviet yang tadinya sedang sibuk melawan Jerman secara tiba-tiba menyatakan perang kepada Jepang. Kebetulan Jepang pada waktu itu juga sedang kewalahan meladeni perlawanan pasukan Amerika Serikat dan Inggris. Pernyataan perang tersebut lalu diikuti dengan invasi pasukan Uni Soviet ke Manchukuo. Invasi tersebut sekaligus menandai runtuhnya negara Manchukuo. Sesudah itu, wilayah Manchukuo kembali menjadi wilayah milik China.

2. Vietnam Selatan

Vietnam Selatan adalah sebuah negara nonkomunis yang didirikan pada tahun 1955 atas dukungan Amerika Serikat supaya seluruh wilayah Vietnam tidak sampai dikuasai oleh kubu komunis. Negara ini beribukota di Saigon, kota yang sekarang dikenal dengan nama Ho Chi Minh City. Vietnam Selatan merupakan salah satu pihak dalam Perang Vietnam, konflik bersenjata yang berlangsung dari tahun 1955 hingga 1975 antara Vietnam Utara yang berhaluan komunis dan Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Perang Vietnam merupakan salah satu perang paling brutal dan memakan korban jiwa paling banyak dalam sejarah dunia. Selama perang berlangsung, Vietnam Utara secara diam-diam mengirim pasukan Vietkong untuk melakukan perang gerilya dan melemahkan Vietnam Selatan dari dalam. Saat perang gerilya yang dilakukan Vietkong semakin menghebat, Amerika Serikat pun mengirimkan pasukannya untuk membantu Vietnam Selatan.

Namun, dukungan Amerika Serikat tidak cukup untuk menghentikan laju Vietnam Utara dan Vietkong. Pada tahun 1973, Amerika Serikat menandatangani perjanjian damai dengan Vietnam Utara dan menarik pasukannya dari Vietnam Selatan. Tanpa bantuan Amerika Serikat, Vietnam Selatan semakin terdesak oleh serangan-serangan Vietnam Utara dan Vietkong. Pada tanggal 30 April 1975, pasukan Vietnam Utara berhasil merebut Saigon dan mengakhiri Perang Vietnam. Sejak saat itu, Vietnam Selatan tidak lagi ada dan seluruh wilayah Vietnam bersatu kembali di bawah pemerintahan komunis Vietnam Utara.

3. Tibet

Tibet adalah sebuah negara yang terletak di pegunungan Himalaya, yang dikenal sebagai pusat agama dan budaya Buddha. Tibet memiliki sejarah yang panjang dan rumit, yang melibatkan hubungan dengan China, Mongolia, Nepal, dan India. Pada abad ke-13 hingga ke-17, Tibet pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Mongol dan Kekaisaran Qing (China). Namun, pada abad ke-18 hingga ke-20, Tibet berhasil memperoleh kemerdekaan de facto dari China dan menjadi sebuah negara berdaulat⁵.

Tibet dipimpin oleh Dalai Lama, pemimpin spiritual sekaligus politik tertinggi bagi umat Buddha Tibet. Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, naik tahta pada tahun 1939 saat ia masih berusia empat tahun. Pada tahun 1950, China yang saat itu dipimpin oleh Mao Zedong melancarkan invasi ke Tibet dengan dalih mengembalikan wilayah Tibet sebagai bagian dari China. Invasi tersebut mengakibatkan perlawanan dari pihak Tibet, yang berujung pada pemberontakan besar-besaran pada tahun 1959.

Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh pasukan China dengan cara yang brutal dan kejam. Ribuan orang Tibet tewas atau ditangkap oleh China. Dalai Lama dan pengikutnya terpaksa melarikan diri ke India dan mendirikan pemerintahan Tibet di pengasingan. Sejak saat itu, Tibet tidak lagi memiliki kedaulatan sebagai negara dan menjadi wilayah otonomi di bawah kendali China. Hingga kini, isu Tibet masih menjadi sumber konflik antara China dan komunitas internasional, terutama mengenai hak asasi manusia, agama, budaya, dan identitas nasional orang Tibet.

4. Sikkim

Sikkim adalah sebuah negara yang terletak di pegunungan Himalaya, yang berbatasan dengan Nepal, China, Bhutan, dan India. Sikkim merupakan salah satu kerajaan tertua di dunia, yang didirikan pada abad ke-17 oleh raja pertamanya, Phuntsog Namgyal. Sikkim memiliki populasi yang beragam, yang terdiri dari suku-suku asli seperti Bhutia, Lepcha, Limbu, dan Nepali. Sikkim juga memiliki agama yang beragam, seperti Hinduisme, Buddha, Islam, dan Kristen.

Sikkim memiliki hubungan yang baik dengan India sejak masa kolonial Inggris. Pada tahun 1947, ketika India merdeka dari Inggris, Sikkim memilih untuk tetap menjadi negara merdeka yang bersekutu dengan India. Pada tahun 1950, India dan Sikkim menandatangani perjanjian persahabatan yang memberikan India hak untuk mengurus urusan luar negeri dan pertahanan Sikkim. Pada tahun 1973, terjadi pemberontakan rakyat Sikkim yang menuntut reformasi demokrasi dan pemisahan dari monarki absolut⁶.

Pemberontakan tersebut didukung oleh India, yang kemudian mengirim pasukannya untuk mengawasi pemilihan umum di Sikkim pada tahun 1974. Pemilihan umum tersebut dimenangkan oleh partai Kongres Nasional Sikkim (SNC), yang dipimpin oleh Kazi Lhendup Dorji. SNC adalah partai pro-India yang menginginkan Sikkim bergabung dengan India sebagai negara bagian ke-22. Pada tahun 1975, sebuah referendum diadakan di Sikkim untuk menentukan nasib negara tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Sikkim mendukung bergabung dengan India. Sejak saat itu, Sikkim resmi menjadi bagian dari India dan bukan lagi sebuah negara merdeka⁶.

5. Ceylon

Ceylon adalah nama lama dari negara Sri Lanka, sebuah pulau yang terletak di Samudra Hindia di selatan India. Ceylon memiliki sejarah yang kaya dan beragam, yang dipengaruhi oleh berbagai bangsa dan budaya seperti India, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Ceylon memiliki populasi yang mayoritas beragama Buddha, dengan minoritas Hindu, Islam, dan Kristen. Ceylon juga memiliki etnis yang mayoritas adalah Sinhala, dengan minoritas Tamil, Moor, dan Burgher.

Ceylon merdeka dari Inggris pada tahun 1948 sebagai sebuah negara persemakmuran. Pada tahun 1956, terjadi perubahan politik yang signifikan di Ceylon, ketika partai Mahajana Eksath Peramuna (MEP) memenangkan pemilihan umum. MEP adalah partai nasionalis yang mengusung agenda "Sinhala Only", yaitu menjadikan bahasa Sinhala sebagai bahasa resmi tunggal di Ceylon. Kebijakan ini menimbulkan ketidakpuasan dari etnis Tamil, yang merasa hak-hak mereka sebagai warga negara terabaikan. Hal ini memicu konflik etnis antara Sinhala dan Tamil, yang berlangsung selama beberapa dekade.

Pada tahun 1972, Ceylon mengubah namanya menjadi Sri Lanka dan menjadi sebuah republik. Namun, perubahan nama ini tidak mengubah situasi konflik di negara tersebut. Pada tahun 1983, kelompok separatis Tamil bernama Gerakan Pembebasan Macan Tamil (LTTE) melancarkan pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Sri Lanka. Pemberontakan ini dikenal sebagai Perang Saudara Sri Lanka, yang berlangsung hingga tahun 2009. Perang saudara ini menelan korban jiwa lebih dari 100 ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah.

Pada tahun 2009, pasukan pemerintah Sri Lanka berhasil mengalahkan LTTE dan mengakhiri perang saudara. Namun, proses rekonsiliasi antara Sinhala dan Tamil masih belum selesai hingga kini. Masih ada isu-isu yang belum terselesaikan, seperti hak asasi manusia, otonomi daerah, pengungsi, dan korban hilang. Dengan demikian, nama Ceylon sudah tidak lagi digunakan sebagai nama negara dan hanya menjadi sejarah bagi Sri Lanka.

Demikianlah artikel yang bisa saya buat tentang Negara Asia yang Sekarang Sudah Lenyap. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Sumber:

https://www.anehdidunia.com/2023/10/5-negara-asia-yang-sekarang-sudah-lenyap.html

https://news.okezone.com/read/2022/12/22/18/2731975/ini-daftar-negara-yang-sudah-lenyap-dari-peta-dunia

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6098521/7-negara-yang-sudah-hilang-dari-peta-dunia-ada-negara-dari-asia-tenggara



Posting Komentar